Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Memelihara Ayam Potong Dan Ayam Petelur

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Memelihara Ayam Potong Dan Ayam Petelur

Ayam potong dan ayam petelur adalah dua jenis ayam yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Ayam potong atau ayam broiler adalah ayam yang diternakkan untuk diambil dagingnya, sedangkan ayam petelur adalah ayam yang diternakkan untuk diambil telurnya. Kedua jenis ayam ini memiliki prospek usaha yang menjanjikan, karena permintaan pasar yang tinggi dan harga jual yang cukup menguntungkan. Namun, untuk bisa berhasil dalam beternak ayam potong dan ayam petelur, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para peternak. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin memelihara ayam potong dan ayam petelur:

Pemilihan Jenis Ayam

Pemilihan jenis ayam yang akan dibudidayakan adalah hal pertama yang harus diperhatikan. Ada banyak varietas ayam potong dan ayam petelur yang tersedia di pasaran, namun tidak semuanya cocok untuk dibudidayakan di Indonesia. Sebaiknya, pilihlah jenis ayam yang sudah terbukti unggul dan sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan setempat. Beberapa contoh jenis ayam potong unggulan adalah Cobb 500, Ross 308, Hubbard Classic, dan Lohmann Meat. Beberapa contoh jenis ayam petelur unggulan adalah Lohmann Brown, Isa Brown, Hy-Line Brown, dan Dekalb White.

Persiapan Kandang

Kandang adalah tempat tinggal dan aktivitas utama ayam potong dan ayam petelur. Oleh karena itu, kandang harus disiapkan dengan baik agar dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi ayam. Kandang harus berlokasi jauh dari pemukiman warga, memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sumber air bersih, mudah dijangkau oleh transportasi, dan tidak berpindah-pindah. Selain itu, kandang juga harus disesuaikan dengan jumlah dan ukuran ayam yang akan diternakkan. Ada dua jenis kandang yang umum digunakan untuk beternak ayam potong dan ayam petelur, yaitu kandang panggung dan kandang litter atau melantai.

Kandang Panggung

Kandang panggung adalah kandang yang dibangun di atas tanah dengan ketinggian sekitar 1-1,5 meter. Kandang ini memiliki lantai berupa jeruji atau anyaman bambu yang memungkinkan kotoran ayam jatuh ke bawah. Kelebihan dari kandang panggung adalah lebih higienis, lebih mudah dibersihkan, lebih awet, dan lebih menghemat tempat. Namun, kekurangan dari kandang panggung adalah biaya pembuatan yang lebih mahal, suhu yang lebih panas, dan resiko terjadinya kanibalisme antar ayam lebih besar.

Kandang Litter atau Melantai

Kandang litter atau melantai adalah kandang yang dibangun di atas tanah dengan lantai berupa alas seperti sekam padi, serbuk kayu, jerami, atau pasir. Kandang ini memungkinkan ayam bergerak bebas di dalamnya. Kelebihan dari kandang litter atau melantai adalah biaya pembuatan yang lebih murah, suhu yang lebih sejuk, dan resiko terjadinya kanibalisme antar ayam lebih kecil. Namun, kekurangan dari kandang litter atau melantai adalah kurang higienis, lebih sulit dibersihkan, lebih cepat rusak, dan membutuhkan tempat yang lebih luas.

Pemberian Pakan

Pakan adalah salah satu faktor penting yang menentukan pertumbuhan dan produksi ayam potong dan ayam petelur. Pakan harus mengandung nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan setiap tahap usia ayam. Pakan juga harus berasal dari sumber yang berkualitas dan aman dari kontaminasi bakteri atau jamur. Pakan dapat dibeli dari pabrik pakan ternak atau dibuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan seperti jagung, kedelai, bungkil kelapa sawit, tepung ikan, vitamin-mineral premix, dan lain-lain.

Pakan Ayam Potong

Ayam potong membutuhkan pakan yang tinggi protein dan energi untuk mendukung pertumbuhan ototnya. Pakan untuk ayam potong biasanya dibagi menjadi tiga tahap yaitu starter (umur 0-14 hari), grower (umur 15-28 hari), dan finisher (umur 29-35 hari). Pakan starter mengandung protein sekitar 22-24% dan energi sekitar 3000 kcal/kg. Pakan grower mengandung protein sekitar 20-22% dan energi sekitar 3100 kcal/kg. Pakan finisher mengandung protein sekitar 18-20% dan energi sekitar 3200 kcal/kg.

Pakan Ayam Petelur

Ayam petelur membutuhkan pakan yang tinggi kalsium dan fosfor untuk mendukung produksi telurnya. Pakan untuk ayam petelur biasanya dibagi menjadi dua tahap yaitu developer (umur 0-18 minggu) dan layer (umur 19 minggu sampai pensiun). Pakan developer mengandung protein sekitar 16-18% dan energi sekitar 2800 kcal/kg. Pakan layer mengandung protein sekitar 16-17% dan energi sekitar 2700 kcal/kg.

Pemberian Minum

Air minum juga sangat penting bagi kesehatan dan produktivitas ayam potong dan ayam petelur. Air minum harus bersih, segar, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, tidak mengandung zat kimia berbahaya atau mikroorganisme patogen. Air minum juga harus tersedia dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan setiap ekor ayam dalam satu kandang. Tempat minum harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau oleh ayam namun tidak mudah tercemar oleh kotoran atau serbuk pakan.

Penyakit Ayam Potong Dan Ayam Petelur

Penyakit merupakan salah satu ancaman terbesar bagi usaha beternak ayam potong dan ayam petelur. Penyakit dapat menimbulkan kerugian besar bagi peternak karena dapat menyebabkan kematian massal atau penurunan produksi telur pada ayam petelur. Oleh karena itu, peternak harus mencegah terjadinya penyakit dengan cara melakukan vaksinasi rutin sesuai jadwal, menjaga kebersihan kandang, mengisolasi atau memusnahkan ayam yang sakit, menggunakan obat-obatan sesuai dosis, dan melakukan karantina pada bibit baru sebelum dimasukkan ke dalam kandang.

Beberapa Penyakit Umum Pada Ayam Potong Dan Ayam Petelur

  • Newcastle Disease (ND): penyakit virus yang menyerang sistem pernapasan, saraf, dan pencernaan pada unggas. Gejala: bersin-bersin, batuk-batuk, sesak napas, kejang-kejang, kelumpuhan, diare berdarah. Pencegahan: vaksinasi ND pada umur 4 hari, 14 hari, dan setiap bulan.
  • Avian Influenza (AI): penyakit virus yang menyerang sistem pernapasan, saraf, dan pencernaan pada unggas. Gejala: demam tinggi, lemas, nafsu makan menurun, sesak napas, diare berdarah, kematian mendadak. Pencegahan: vaksinasi AI pada umur 7 hari dan 21 hari, menjaga biosekuriti kandang, melaporkan kasus AI ke dinas terkait.
  • Coccidiosis: penyakit parasit yang menyerang usus halus pada unggas. Gejala: diare berdarah atau berlendir, nafsu makan menurun, pertumbuhan terhambat, anemia. Pencegahan: memberikan pakan yang mengandung coccidiostat, menjaga kebersihan kandang dan tempat minum, menghindari stres pada ayam.
  • Gumboro: penyakit virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh pada unggas. Gejala: lemas, sayap terkulai, bulu kusam, diare putih atau hijau, bengkak pada kloaka. Pencegahan: vaksinasi Gumboro pada umur 10 hari dan 21 hari, menjaga kebersihan kandang dan tempat minum, menghindari stres pada ayam.

Panen Ayam Potong Dan Ayam Petelur

Panen adalah tahap akhir dari usaha beternak ayam potong dan ayam petelur. Panen harus dilakukan dengan tepat agar dapat memperoleh hasil yang optimal. Panen juga harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan cedera atau stres pada ayam.

Panen Ayam Potong

Ayam potong siap dipanen saat berusia sekitar 35 hari dengan berat badan sekitar 2 kg. Ayam potong dapat dipanen dengan cara dipotong leher atau disembelih sesuai syariat Islam. Sebelum dipanen, ayam potong harus di puasakan selama 6-8 jam agar usus kosong dan tidak mengotori daging. Setelah dipanen, daging ayam potong harus segera dibersihkan dan dikemas dengan baik untuk dijual ke pasar atau konsumen.

Panen Ayam Petelur

Ayam petelur siap dipanen telurnya saat berusia sekitar 20 minggu dengan produksi telur sekitar 80-90%. Telur ayam petelur dapat dipanen dengan cara diambil dari tempat bertelur setiap hari. Sebelum dipanen, telur ayam petelur harus dibersihkan dari kotoran atau darah yang melekat. Setelah dipanen, telur ayam petelur harus disimpan dalam suhu ruang atau di dalam kulkas untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *