Budidaya Udang Windu Untuk Pemula: Langkah-Langkah Dan Keuntungannya

Budidaya Udang Windu Untuk Pemula: Langkah-Langkah Dan Keuntungannya

Udang merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai jual tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Udang memiliki rasa yang gurih dan nikmat serta kandungan protein yang tinggi.

Budidaya udang dapat dilakukan di berbagai media, baik air tawar maupun air payau. Salah satu jenis udang yang populer untuk dibudidayakan adalah udang windu.

 

Apa itu Udang Windu?

Udang windu (Penaeus monodon) adalah jenis udang yang hidup di air payau dengan salinitas 15-25 ppt. Udang windu memiliki ciri-ciri tubuh berwarna coklat kehitaman dengan bintik-bintik putih di bagian samping. Ukuran udang windu dapat mencapai 30 cm dengan berat 200 gram. Udang windu termasuk udang yang cepat tumbuh dan tahan terhadap penyakit.

Cara Budidaya Udang Windu

Budidaya udang windu dapat dilakukan di tambak atau kolam terpal. Berikut ini langkah-langkah cara budidaya udang windu untuk pemula:

1. Siapkan Media Budidaya

Media budidaya yang digunakan harus memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Lokasi strategis, dekat dengan sumber air payau dan listrik.
  • Tanah subur, tidak berlumpur dan tidak tercemar.
  • Luas tambak atau kolam terpal sesuai dengan jumlah benih yang akan ditebar.
  • Kedalaman tambak atau kolam terpal sekitar 80-100 cm.
  • Sistem pengairan dan pengeluaran air yang baik.
  • Sistem aerasi atau pengkabutan udara yang cukup.

Setelah media budidaya siap, lakukan persiapan tambak atau kolam terpal dengan cara sebagai berikut:

  • Bersihkan tambak atau kolam terpal dari rumput, sampah, dan hama.
  • Lakukan pengapuran dengan kapur tohor sebanyak 250-500 kg/ha untuk menetralkan pH tanah dan air.
  • Isi tambak atau kolam terpal dengan air payau dengan ketinggian sekitar 40 cm.
  • Tambahkan pupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos sebanyak 500-1000 kg/ha untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami udang.
  • Tunggu sampai kondisi air stabil dengan pH 7-8, salinitas 15-25 ppt, suhu 28-30°C, dan oksigen terlarut 4-5 ppm.

2. Siapkan Benih Udang Windu

Benih udang windu yang digunakan untuk budidaya harus memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Berasal dari hatchery atau pembibitan udang yang terpercaya.
  • Bergerak aktif dan responsif.
  • Bentuk tubuh lurus dan simetris.
  • Mata bersih dan usus penuh.
  • Ukuran seragam untuk menghindari kanibalisme.

Pilih benih udang windu dengan ukuran PL-10 sampai PL-15 (panjang sekitar 1 cm) dengan padat tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Sebelum ditebar, lakukan aklimatisasi benih udang windu dengan cara sebagai berikut:

  • Masukkan benih udang windu ke dalam plastik berisi air yang sama dengan air transportasi.
  • Letakkan plastik di dalam bak berisi air tambak atau kolam terpal selama 15-30 menit untuk menyesuaikan suhu.
  • Buka plastik dan tambahkan air tambak atau kolam terpal secara bertahap selama 15-30 menit untuk menyesuaikan salinitas dan pH.
  • Pindahkan benih udang windu ke dalam tambak atau kolam terpal secara perlahan-lahan.

3. Proses Pemeliharaan

Pemeliharaan udang windu dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Berikan pakan pelet khusus udang windu sebanyak 3-5% dari biomassa udang setiap hari. Pakan diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Sesuaikan jumlah pakan dengan pertumbuhan udang dan sisa pakan di dasar tambak atau kolam terpal.
  • Lakukan pergantian air secara rutin sebanyak 10-20% setiap minggu untuk menjaga kualitas air. Hindari pergantian air secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan stres pada udang.
  • Nyalakan aerator atau kincir air setiap hari pada siang dan malam hari untuk menjaga kadar oksigen terlarut di dalam air.
  • Lakukan pengendalian hama dan penyakit dengan cara mencegah masuknya predator seperti burung, tikus, kepiting, dan ikan pemangsa. Gunakan obat-obatan yang sesuai jika terjadi gejala penyakit pada udang.
  • Lakukan monitoring pertumbuhan udang secara berkala dengan cara menangkap beberapa ekor udang secara acak dan mengukur panjang dan beratnya. Catat hasil pengukuran untuk mengetahui laju pertumbuhan udang.

4. Proses Panen

Panen udang windu dapat dilakukan ketika sudah memasuki usia 120 hari setelah masa tebar benur. Sebaiknya dalam proses pemanenan dapat dilakukan pada malam hari. Hal ini dilakukan supaya udang dapat bertahan lama kesegarannya. Caranya adalah sebagai berikut:

  • Kurangi ketinggian air tambak atau kolam terpal menjadi sekitar 20 cm.
  • Gunakan jaring serok untuk menangkap udang dari dasar tambak atau kolam terpal.
  • Pindahkan udang ke dalam bak berisi es untuk menjaga kesegaran dan kualitasnya.
  • Timbang hasil panen dan kemas dalam kantong plastik atau styrofoam sesuai dengan permintaan pasar.

Keuntungan Budidaya Udang Windu

Budidaya udang windu memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • Harga jual udang windu cukup tinggi di pasaran, baik lokal maupun internasional.
  • Pasar udah windu cukup luas karena banyak diminati oleh konsumen dari berbagai kalangan.
  • Udang windu mudah dibudidayakan karena memiliki pertumbuhan cepat dan tahan terhadap penyakit.
  • Budidaya udang windu dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Kesimpulan

Budidaya udang windu adalah salah satu usaha perikanan yang menguntungkan dan menjanjikan. Udang windu memiliki nilai jual tinggi dan permintaan pasar yang besar. Budidaya udang windu dapat dilakukan di tambak atau kolam terpal dengan media air payau. Langkah-langkah budidaya udang windu meliputi persiapan media budidaya, penebaran benih udang windu, pemeliharaan, dan panen. Budidaya udang windu memiliki banyak keuntungan bagi petani maupun masyarakat sekitar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *