Ikan mujair adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Ikan ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap, seperti vitamin, mineral, dan protein. Selain itu, ikan mujair juga mudah beradaptasi dan berkembang biak di berbagai kondisi lingkungan. Oleh karena itu, budidaya ternak ikan mujair bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan.
Namun, untuk berhasil dalam budidaya ternak ikan mujair, Anda perlu memperhatikan beberapa hal penting, mulai dari pemilihan induk, pemijahan benih, penebaran benih, pemeliharaan ikan, hingga panen ikan. Berikut adalah cara budidaya ternak ikan mujair paling lengkap dan mudah yang bisa Anda ikuti.
Pemilihan Induk
Pemilihan induk adalah langkah awal yang sangat penting dalam budidaya ternak ikan mujair. Induk yang baik akan menentukan kualitas dan kuantitas benih yang dihasilkan. Induk yang baik adalah induk yang sehat, subur, dan memiliki bobot minimal 100 gram. Anda juga perlu membedakan induk jantan dan betina dengan ciri-ciri berikut:
- Induk jantan: memiliki dua lubang pada bagian urogenital (anus dan sperma), ujung sirip berwarna kemerahan terang dan jelas, bagian perut berwarna gelap atau kehitaman.
- Induk betina: memiliki tiga lubang pada bagian urogenital (anus, sel telur, dan urine), ujung sirip berwarna kemerahan pucat dan tidak jelas, bagian perut berwarna putih, dagu berwarna putih.
Anda bisa memilih induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:3 atau 1:4 untuk mendapatkan hasil pemijahan yang optimal.
Pemijahan Benih
Pemijahan benih adalah proses pengawinan antara induk jantan dan betina untuk menghasilkan benih ikan mujair. Ada beberapa cara pemijahan benih yang bisa Anda lakukan, yaitu:
- Pemijahan alami: yaitu dengan memasukkan induk jantan dan betina ke dalam kolam pemijahan yang sudah disiapkan dengan kedalaman air sekitar 50 cm. Kolam pemijahan harus dilengkapi dengan tanaman air atau rumput sebagai tempat bertelur ikan. Pemijahan alami biasanya terjadi pada pagi atau sore hari.
- Pemijahan buatan: yaitu dengan menyuntikkan hormon pada induk betina untuk merangsang ovulasi (pengeluaran sel telur). Sel telur kemudian diambil dengan cara menekan perut induk betina dan dicampur dengan sperma induk jantan. Campuran sel telur dan sperma kemudian diletakkan di dalam wadah yang berisi air bersih dan diberi aerasi (pengadaan udara).
Setelah pemijahan selesai, Anda harus memisahkan induk dari benih untuk mencegah kanibalisme. Benih ikan mujair biasanya menetas dalam waktu 24-48 jam setelah pemijahan.
Penebaran Benih
Penebaran benih adalah proses memindahkan benih ikan mujair dari kolam pemijahan atau wadah penetasan ke kolam pembesaran. Sebelum penebaran, Anda harus menyiapkan kolam pembesaran dengan cara membersihkan dasar kolam dari lumpur dan sampah organik, mengatur pH air antara 6-8, dan memberi pupuk organik atau anorganik untuk meningkatkan produktivitas plankton sebagai pakan alami ikan.
Anda juga harus menyesuaikan jumlah benih dengan luas kolam pembesaran agar tidak terjadi kepadatan populasi yang bisa menyebabkan stres dan penyakit pada ikan. Jumlah benih yang ideal adalah sekitar 5-10 ekor per meter persegi. Anda bisa menggunakan media sawah, kolam terpal, atau kolam beton sebagai kolam pembesaran ikan mujair.
Pemeliharaan Ikan
Pemeliharaan ikan adalah proses merawat ikan mujair di dalam kolam pembesaran hingga siap panen. Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan dalam pemeliharaan ikan, yaitu:
- Memberi pakan: Anda bisa memberi pakan alami seperti plankton, cacing tanah, atau bekicot atau pakan buatan seperti pelet atau dedak. Takaran pakan yang diberikan adalah sekitar 3-5% dari bobot total ikan setiap hari. Frekuensi pemberian pakan adalah dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
- Mengganti air: Anda harus mengganti air kolam secara berkala untuk menjaga kualitas air tetap baik. Frekuensi penggantian air tergantung pada kondisi kolam dan cuaca. Biasanya penggantian air dilakukan setiap 7-10 hari dengan volume air yang diganti sekitar 20-30% dari total volume air kolam.
- Mencegah dan mengobati penyakit: Anda harus mengawasi kondisi kesehatan ikan secara rutin untuk mencegah dan mengobati penyakit yang mungkin menyerang ikan. Beberapa penyakit yang umum menyerang ikan mujair adalah jamur (Saprolegnia sp.), bakteri (Aeromonas sp.), parasit (Trichodina sp.), dll. Anda bisa memberantas penyakit tersebut dengan cara memberikan obat-obatan sesuai dosisnya atau menambah garam ke dalam air kolam.
Panen Ikan
Panen ikan adalah proses mengambil ikan mujair dari kolam pembesaran untuk dijual atau dikonsumsi. Ikan mujair siap panen jika usianya sudah mencapai 4-5 bulan setelah penebaran benih dengan bobot rata-rata sekitar 200-300 gram per ekor. Cara panen ikan mujair bisa dilakukan dengan beberapa metode, seperti:
- Menguras air kolam: yaitu dengan mengeluarkan seluruh air kolam hingga tinggal sedikit di dasarnya. Kemudian Anda bisa mengambil ikan dengan menggunakan jaring atau tangan.
- Menggunakan jala: yaitu dengan melemparkan jala ke dalam kolam pembesaran dan menariknya ke arah tepi kolam. Kemudian Anda bisa mengambil ikan yang terperangkap di dalam jala.
- Menggunakan serok: yaitu dengan menggunakan alat serupa saringan besar yang diserok ke dalam air kolam untuk menangkap ikan.
Setelah panen selesai, Anda harus segera menjual atau mengolah ikan agar tidak busuk atau rusak. Anda bisa menjual ikan segar atau mengolahnya menjadi produk olahan seperti asin, pepes, bakso, dll.