Labi-labi atau bulus adalah hewan sejenis kura-kura yang hidup di air tawar. Labi-labi memiliki nilai ekonomis tinggi karena hampir seluruh bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan, baik daging maupun cangkangnya. Namun, pasokan labi-labi dari alam semakin menipis karena perburuan dan kerusakan habitat. Oleh karena itu, budidaya labi-labi menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan dan ramah lingkungan.
Budidaya labi-labi tidak terlalu sulit asalkan Anda mengetahui kebiasaan hidup, cara memilih induk, cara pemijahan, cara penetasan telur, dan cara perawatan benih labi-labi. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap untuk Anda yang ingin memulai usaha berternak labi-labi.
Kebiasaan Hidup Labi-Labi
Labi-labi adalah hewan yang bernapas dengan paru-paru, baik yang baru menetas maupun yang dewasa. Labi-labi membutuhkan air bersih dan oksigen yang cukup untuk bertahan hidup. Di alam bebas, makanan labi-labi adalah ikan dan udang kecil. Sedangkan jika dipelihara, labi-labi dapat diberi pakan berupa cincangan ikan atau isi perut ternak ruminansia.
Labi-labi berkembang biak dengan cara bertelur dan dapat menghasilkan telur sebanyak 10-30 butir per pemijahan. Telurnya berwarna krem dengan diameter sekitar 2-3 cm. Telur yang dikeluarkan akan ditimbun dalam tanah berpasir selama sekitar 45-50 hari dengan suhu 25-30°C.
Pemilihan Induk Labi-Labi
Pemilihan induk labi-labi yang berkualitas sangat penting untuk mendapatkan hasil budidaya yang optimal. Cara membedakan labi-labi jantan dan betina dapat dilihat dari ciri fisiknya. Berikut adalah ciri-ciri induk labi-labi yang baik:
- Induk betina: berumur 2 tahun atau lebih, bertubuh kecil, memiliki ekor pendek dan tidak menonjol keluar dari cangkangnya, bentuk cangkangnya lebih bulat dan tebal, jarak antara kedua kaki belakang lebih panjang dan alat kelaminnya tumpul.
- Induk jantan: berumur lebih dari 2 tahun dengan ukuran tubuh lebih besar dibandingkan dengan betina, memiliki ekor lebih panjang dan menonjol keluar dari cangkangnya, bentuk cangkangnya oval dan tipis, jarak antar kedua kaki belakang pendek dan alat kelaminnya lancip.
Perbandingan antara induk jantan dan betina yang ideal adalah 1:3 atau 1:4.
Pemijahan Labi-Labi
Pemijahan labi-labi biasanya dilakukan pada 7-12 hari setelah penebaran induk di kolam pemijahan. Induk akan bertelur pada malam hari. Telur labi-labi seperti bola pingpong dan jika sudah bertelur, pisahkan telur dari induk dan pindahkan telur ke ruangan inkubator atau ruang penetasan telur.
Telur yang ada dalam timbunan pasir bisa dikeluarkan dengan menggunakan tangan atau sekop. Telur yang disusun rapi dalam kotak penetasan diisi dengan pasir setebal 5 cm. Selanjutnya, sediakan baskom berisi air yang disejajarkan dengan permukaan lantai karena tukik (anakan) membutuhkannya saat keluar dari cangkang.
Penetasan Telur dan Perawatan Benih Labi-Labi
Penetasan telur labi-labi membutuhkan waktu sekitar 45-50 hari dengan suhu 25-30°C. Tukik yang menetas akan keluar dari cangkang dan berenang ke baskom berisi air. Tukik yang sudah keluar dari cangkang segera dipindahkan ke kolam pembesaran yang sudah disiapkan.
Kolam pembesaran labi-labi berbentuk persegi panjang dengan luas tergantung lahan yang tersedia, umumnya antara 50-300 m2 dengan ketinggian pematang 1,5-1,75 m. Kolam diisi dengan air setinggi 40-60 cm dan diberi tanaman air seperti eceng gondok atau teratai untuk memberi perlindungan dan oksigen.
Pakan yang diberikan kepada benih labi-labi adalah cincangan ikan atau isi perut ternak ruminansia. Pakan diberikan dua kali sehari, pagi dan sore, dengan dosis sekitar 10% dari bobot tubuh. Benih labi-labi dapat dipanen setelah berumur 6-8 bulan dengan bobot sekitar 300-500 gram.
Keuntungan Berternak Labi-Labi
Berternak labi-labi memiliki banyak keuntungan, di antaranya:
- Labi-labi memiliki nilai ekonomis tinggi karena hampir seluruh bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan, baik daging maupun cangkangnya. Daging labi-labi memiliki kandungan protein yang tinggi dan rendah lemak, sehingga baik untuk kesehatan. Cangkang labi-labi dapat dijadikan bahan kerajinan atau obat tradisional.
- Labi-labi memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit dan perubahan lingkungan, sehingga mudah dipelihara dan minim risiko kematian.
- Labi-labi dapat dikembangbiakkan secara alami maupun buatan, sehingga dapat menghasilkan benih yang banyak dan berkualitas.
- Labi-labi memiliki pertumbuhan yang cepat dan dapat dipanen dalam waktu singkat, sehingga dapat memberikan keuntungan yang cepat pula.
- Labi-labi memiliki permintaan pasar yang tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri, terutama di negara-negara Asia seperti China, Jepang, Korea, Taiwan, dan Singapura.
Kesimpulan
Berternak labi-labi adalah salah satu peluang usaha yang menjanjikan dan ramah lingkungan. Labi-labi memiliki nilai ekonomis tinggi karena hampir seluruh bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan, baik daging maupun cangkangnya. Labi-labi juga mudah dipelihara dan dikembangbiakkan, serta memiliki permintaan pasar yang tinggi.
Untuk memulai usaha berternak labi-labi, Anda perlu mengetahui kebiasaan hidup, cara memilih induk, cara pemijahan, cara penetasan telur, dan cara perawatan benih labi-labi. Dengan mengikuti panduan lengkap yang kami berikan di atas, Anda dapat memulai usaha berternak labi-labi dengan mudah dan sukses.